“Distribusi pangan memang terganggu, ketersediaan pangan aman,”Hosang
Menanggapi adanya lonjakan harga pangan akibat longsor dan banjir di sebagian wilayah di Sulut awal pekan ini, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sulut mengakui hal tersebut disebabkan distribusi yang terganggu namun tak mempengaruhi ketersediaan pangan.
“Distribusi pangan memang terganggu, ketersediaan pangan aman,”papar Ir Rene P Hosang kepada METRO Selasa (29/01) kemarin usai membuka evaluasi kegiatan ketahanan pangan 2012 dan sinkronisasi pelaksanaan program 2013 di salah satu hotel di Kota Manado.
Pada pemberitaan sebelumnya diberitakan bahwa akibat tanah longsor yang terjadi di daerah Minahasa, Minahasa Selatan (Minsel) dan Tomohon, keterlambatan kendaraan pengangkut harus memutar melewati jalur jalan lebih jauh dari yang biasanya menyebabkan harga beberapa jenis sayur mayur mengalami kenaikan tajam hingga 300 persen.
Untuk itu Hosang yang pernah dipercayakan menjabat Kepala Dinas Perkebunan Sulut menghimbau agar masyarakat lebih menggalakan pemanfaatan lahan pekarangan serta lumbung pangan mengantisipasi masalah ketersediaan pangan banjir dan longsor dibeberapa jalur distibusi pangan.
Disisi lain Hosang menjelaskan bahwa total ketersediaan energi untuk konsumsi masyarakat Sulut telah melampaui ketetapan widyakarya pangan dan gizi 2004.
“Perlu diketahui bahwa tersedianya pangan untuk kebutuhan konsumsi dikatakan cukup seusai hasil evaluasi tahun 2012, hal ini didasari total ketersediaan energi tahun 2012 lalu saja 4.644 kilokalori/kapita/hari dan angka ini telah melampaui ketetapan widyakarya pangan dan gizi sebesar 2.200 kilokalori/kapita/hari,”tandas Hosang.
Hosang pun mengakui bahwa perhitungan konsumsi energi turut dipengaruhi jumlah iven yang dihelat di Sulut.
‘Dengan semakin dipercayanya Sulawesi Utara sebagai tuan rumah Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran baik nasional maupun internasional tak bisa dipungkiri mempengaruhi perhitungan konsumsi energi yang mencapai 2.019 kilokalori/kapita/hari dan angka ini juga sudah di atas dari ketetapan widyakarya pangan dan gizi sebesar 2.000 kilokalori/kapita/hari,”tandas Mantan Kepala Bakorluh Sulut ini.(harianmetromanado)